Keadaan yang pertama - Jika kita menisbahkan sesuatu hal itu kepada Nabi saw tetapi sebenarnya hal itu BUKAN daripada Nabi, sangat besar bahayanya di akhirat nanti. Sangat berhati-hatilah.
Keadaan yang kedua - Jika kita menafikan sesuatu hal itu daripada Nabi saw tetapi sebenarnya hal itu MEMANG daripada Nabi, sama juga, sangat besar bahayanya di akhirat nanti.
Oleh sebab itu, dari segi syariatnya maka kita memerlukan bukti-bukti untuk mengakui atau untuk menafi. Selagi tidak ada bukti-bukti yang sesuai, kita jangan mudah2 mengambil sikap sama ada untuk mengakui atau menafi. Bersabar-sabarlah. Biar lambat asalkan selamat.
Sabda baginda saw, "Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas selain aku. Sesiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia menempati tempatnya di neraka." (Bukhari, Muslim)
10/10/22
No comments:
Post a Comment